Pertamina Bangun Terminal Minyak Terbesar di Asia

Liputan6.com, Balikpapan: PT. Pertamina sedang membangun pusat penampungan minyak mentah (centralized crude terminal-CCT) yang kapasitasnya terbesar kedua di Asia setelah Bahrain. CCT itu akan membuat stok minyak Indonesia lebih stabil sehingga harga juga bisa dijaga lebih konstan
.
Terminal penampungan minyak mentah yang berlokasi di Lawelawe, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu akan mampu menampung 17,720 juta barel minyak, dan diharapkan sudah beroperasi selambat-lambatnya 2014.
Pembangunan akan dilakukan secara bertahap, dan hingga 2014 diharapkan sudah berdiri 20 tangki dengan kapasitas total 880 ribu barrel. Saat ini sudah ada tujuh tangki yang dibangun sejak 1980-an. Tangki-tangki itu dibuat untuk menyuplai bahan baku bagi kilang Balikpapan II.
"Saat ini sudah ada tujuh buah tangki yang berdiri dengan kapasitas masing-masing 880 ribu barrel," kata Fetty, Corporate Public Relations PT. Pertamina Balikpapan, Kamis (25/11).
CCT berfungsi sebagai gudang minyak ini akan menjadi pemasok bahan baku tidak hanya bagi kilang Balikpapan, tapi juga bagi kilang-kilang Pertamina yang lain, yaitu Dumai, Riau, Plaju, Sumatera Selatan, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Cilacap, Jawa Tengah, dan Sorong, Papua.
"Tidak menutup kemungkinan juga minyaknya kita jual kembali, terutama untuk kilang-kilang di sekitar Indonesia seperti di Filipina, Malaysia, dan Australia," ujar Fetty.
Minyak yang disimpan di tangki-tangki Lawelawe 60 persen adalah minyak yang diimpor seperti dari Vietnam, China, Malaysia, Australia, Papua Nugini, Brunei, Azerbaijan, bahkan dari Afrika yaitu Nigeria, Libya, Sudan, dan Angola.
Sedangkan 40 persen sisanya berasal dari berbagai lapangan minyak Indonesia seperti dari Warukin dan Tanjung di Kalimantan Selatan, Sepinggan, Bekapai, Handil, Senipah, Sangasanga, Badak, dan Sangatta di Kutai Kartanegara, dan dari Pulau Bunyu dan Tarakan di Tarakan, Kaltim. Serta minyak dari sumur-sumur di Pulau Sulawesi, di Laut Jawa, Natuna, Langsa, dan di Jatibarang, Jawa Barat.
Kilang Balikpapan saat ini mampu mengkonversi 280 ribu barrel minyak mentah per hari menjadi berbagai produk bahan bakar