Foto: Reuters
NEW YORK - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) tampak masih kebingungan untuk merespon insiden serangan artileri Korea Utara (Korut) ke sebuah pulau milik Korea Selatan (Korsel).
Mereka bahkan belum mengadakan pertemuan untuk membahas insiden mematikan tersebut.
Kekhawatiran yang ditunjukkan negara-negara besar menyusul insiden ini, menunjukkan kalangan internasional masih belum mampu menemukan jawaban yang pas untuk meredam tindak-tanduk militer Korut yang cenderung brutal selama beberapa dekade terakhir. Demikian pendapat dari kalangan diplomat untuk DK PBB dan para pengamat hubungan internasional.
"Sangat mungkin DK PBB, yang selama ini dianggap sebagai penjamin perdamaian internasional, tidak akan melakukan tindakan apa pun untuk merespon insiden serangan Korut pada Selasa lalu," ujar para diplomat tersebut seperti dikutip AFP, kamis (25/11/2010).
"Ini seperti sebuah masalah yang "dikirimkan dari neraka" jika Anda adalah seorang pembuat kebijakan (di PBB)," komentar Leon Sigal, analis hubungan Barat dengan Korut. Pernyataan tersebut menggambarkan tingginya tingkat kesulitan dalam menyelesaikan masalah ini.
Sejauh ini memang tidak ada negara yang mengharapkan DK PBB melakukan pertemuan khusus untuk membahas serangan yang menewaskan dua tentara dan dua warga sipil tersebut.
"Para anggota tetap DK PBB, yang terdiri dari Amerika Serikat (AS), China, Rusia, Inggris dan Prancis, saat ini baru melakukan konsultasi di tingkat pemerintah," ujar salah seorang pejabat DK PBB.
"Benar-benar tidak ada indikasi bahwa sesuatu akan terjadi," ujar salah seorang diplomat, yang juga mengacu pada kegagalan DK PBB memberikan respon yang sesuai terhadap insiden penembakan kapal perang Korsel yang diduga dilakukan oleh pihak Korut
Kekhawatiran yang ditunjukkan negara-negara besar menyusul insiden ini, menunjukkan kalangan internasional masih belum mampu menemukan jawaban yang pas untuk meredam tindak-tanduk militer Korut yang cenderung brutal selama beberapa dekade terakhir. Demikian pendapat dari kalangan diplomat untuk DK PBB dan para pengamat hubungan internasional.
"Sangat mungkin DK PBB, yang selama ini dianggap sebagai penjamin perdamaian internasional, tidak akan melakukan tindakan apa pun untuk merespon insiden serangan Korut pada Selasa lalu," ujar para diplomat tersebut seperti dikutip AFP, kamis (25/11/2010).
"Ini seperti sebuah masalah yang "dikirimkan dari neraka" jika Anda adalah seorang pembuat kebijakan (di PBB)," komentar Leon Sigal, analis hubungan Barat dengan Korut. Pernyataan tersebut menggambarkan tingginya tingkat kesulitan dalam menyelesaikan masalah ini.
Sejauh ini memang tidak ada negara yang mengharapkan DK PBB melakukan pertemuan khusus untuk membahas serangan yang menewaskan dua tentara dan dua warga sipil tersebut.
"Para anggota tetap DK PBB, yang terdiri dari Amerika Serikat (AS), China, Rusia, Inggris dan Prancis, saat ini baru melakukan konsultasi di tingkat pemerintah," ujar salah seorang pejabat DK PBB.
"Benar-benar tidak ada indikasi bahwa sesuatu akan terjadi," ujar salah seorang diplomat, yang juga mengacu pada kegagalan DK PBB memberikan respon yang sesuai terhadap insiden penembakan kapal perang Korsel yang diduga dilakukan oleh pihak Korut
Jakarta Time
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar