Setiap rumput berbisikan
Mengingatkanku atas dirinya
Angin pun tak mau ketinggalan
Terus mengingatkanku dengan kepergiannya
Dadaku terhimpit leherku tercekik
Ketika bayangan berlari dipikiranku
Kata-katanya berbubah menjadi panah dan siap menukik
Tiada henti menghujam hatiku
Aku hanya lunglai lemah tersapu oleh waktu
Kenangannya bagaikan pisau terus menusuk
Namun baginya itu tulisan di pasir
Hilang digulung ombak berdesir
Dewasa ini ku tak mau terjerat lagi
Oleh duri dibalik indah bunga
Semua cintanya berubah menjadi hantu
Yang selalu membuat ku takut
Kemarin singgah dan sekarang pergi.
0 komentar:
Posting Komentar