Foto: Barrack Obama, diancam lewat puisi. (Reuters)
LOUISVILLE - Seorang pria terancam hukuman tiga tahun penjara karena melakukan ancaman terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Uniknya, ancaman tersebut dilakukan sang pria melalui sebuah puisi.
Pria yang diketahui bernama Johnny Logan Spencer ini telah meminta maaf. Dalam puisinya disebutkan Obama tertembak oleh sebuah senapan dari penembak jitu.
Pria berusia 28 tahun ini mengatakan di Pengadilan Federal Louisville bahwa dirinya sedang tidak stabil ketika menulis puisi itu. Spencer baru saja ditinggal mati ibunya yang menyebabkannya larut dalam kesedihan.
Dia kemudian bergabung dengan kelompok ekstrimis kulit putih yang juga telah membantunya keluar dari kebiasaan mengonsumsi obat-obatan.
Keterlibatannya dalam kelompok ini secara tidak langsung memunculkan rasa tidak suka terhadap presiden kulit hitam pertama AS itu.
Hakim yang menangani kasus ini Joseph H McKinley Jr menganggap apa yang dituliskan Spencer dalam puisinya adalah sesuatu yang berbahaya. Meski bebas setelah menghunu Hotel Prodeo selama 33 bulan, Spencer masih harus menjalani pengawasan selama 3 tahun.
Puisi yang diberi judul 'Sniper' itu dipublikasikan melalui sebuah situs pada 2007. Spencer kembali mempublikasikannya pada 2009 ketika Obama telah menjadi presiden.
0 komentar:
Posting Komentar