Dokumen Rahasia WikiLeaks Menlu Australia Yakin Bisa Jaga Hubungan dengan China

Foto: Menlu sekaligus mantan PM Australia Kevin Rudd. (Reuters)

SIDNEY - Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd meyakini negaranya memiliki hubungan yang kuat dengan China. Bocoran kawat diplomatik terakhir dari WikiLeaks menyebutkan Australia ingin Amerika Serikat (AS) menyerang China jika diperlukan.

Rudd merasa tidak perlu menghubungi Beijing terkait dengan kawat diplomatik yang dibocorkan oleh WikiLeaks.


Ketika ditanyakan apakah dirinya akan berbicara langsung dengan pihak China terkait dengan rilisan baru situs WikiLeaks, Rudd dengan tegas menjawab tidak.

Mantan Perdana Menteri Australia ini dalam salah satu bocoran kawat diplomatik meminta kepada AS agar mempersiapkan serangan terhadap China 'jika semua tidak berjalan sesuai dengan harapan.'

Rudd sendiri menolak untuk membuktikan keaslian kawat yang disebut-sebut terkait dengan sebuah pertemuan bersama Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton pada Maret 2009 di Washington itu. Rudd dalam kawat tersebut juga menyebut para pemimpin China paranoid, mengacu pada sikap mereka terhadap Taiwan dan Tibet.

Rudd yakin dengan fakta bahwa Australia memiliki hubungan ekonomi dalam skala besar dengan China. Beijing juga merupakan mitra perdagangan terbesar bagi Australia. Namun dia juga memberikan catatan kedua negara memang tidak pernah setuju mengenai beberapa hal dari tahun ke tahun. Demikian dilansir AFP, Senin (6/12/2010).

"(Hubungan Australia dan China) ini adalah sebuah hubungan yang kuat dan diplomasi juga sebuah urusan yang kuat," ujar Rudd. "Beginilah hidup dan ini normal. Urusan diplomasi mengharuskan kita tegas memperjuangkan kepentingan nasional kita. Kita harus menjalankannya sesuai dengan apa yang telah kita lakukan di masa lalu, begitu pula dengan apa yang akan kita lakukan di masa yang akan datang," pungkasnya.